BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 03 September 2009

Bapak Presiden Kita membuat rakyat bertanya-tanya


SBY Bantu Rp 5 M untuk Gempa

Kekayaan SBY Tahun 2007 Rp 7,1 M, Sumbangan Rp 5 M Dianggap Aneh
Shohib Masykur - detikNews . Jakarta - Presiden SBY menyatakan akan menyumbang Rp 5 miliar dari kocek pribadi untuk membantu korban gempa. Hal ini dianggap aneh mengingat berdasarkan laporan ke KPK, kekayaan total SBY tahun 2007 hanya Rp 7,1 miliar.

"Saya kira kalau sumbangannya sebesar itu aneh juga, karena kekayaan riilnya tahun 2007 hanya Rp 7,1 miliar tapi bisa menyumbang secara pribadi Rp 5 miliar," kata peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Abdullah Dahlan saat dihubungi detikcom, Jumat (4/9/2009).

Apalagi, lanjut Abdullah, dari Rp 7,1 miliar itu tidak semuanya berupa simpanan uang. Dari catatan LHKPN per Juli 2007, harta tak bergerak berupa tanah dan bangunan milik SBY mencapai Rp 2,9 miliar. Sementara harta bergeraknya mencapai Rp 500 juta.

Jika ditotal, harta berupa barang yang dimiliki SBY kurang lebih Rp 3,4 miliar. Artinya, harta berupa uangnya hanya sekitar Rp 3,7 miliar.

Menurut Abdullah, ada dua kemungkinan jika SBY bisa menyumbang Rp 5 miliar dari kocek pribadi. Pertama, telah terjadi pelepasan aset. Bisa jadi SBY telah menjual sebagian dari harta berupa barang yang dimilikinya.

Kedua, telah terjadi peningkatan jumlah kekayaan. Jika ini yang terjadi, maka kenaikan kekayaan SBY dalam 2 tahun terakhir tentulah signifikan. Sebab pada tahun 2004 lalu total kekayaan SBY adalah Rp 4,5 miliar. Jika pada 2007 kekayaannya Rp 7,1 miliar, maka selama 3 tahun itu kenaikannya Rp 2,6 miliar.

Sementara dari hasil klarifikasi KPK menjelang pilpres lalu, kekayaan SBY naik dari Rp 7,1 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 8,5 miliar pada Mei 2009. Kenaikannya selama 2 tahun mencapai Rp 1,4 miliar.

Dengan asumsi SBY menguras seluruh uangnya, masih diperlukan lebih dari Rp 1 miliar untuk mencapai angka Rp 5 miliar. Dalam waktu 3 bulan sejak Mei, berarti uang yang harus dikumpulkan SBY untuk bisa menyumbang sejumlah itu lebih dari Rp 1 miliar.

"Kenaikan itu dari mana sumbernya? Apakah dari penjualan aset? Kalu iya aset mana yang dijual? Ini harus diketahui karena beliau kan pejabat publik," kata Abdullah.
(sho/nrl)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

0 komentar: